REFLEKSI REKTOR (10HB MAC 2024) (BM/EN)

  • BM
  • EN

Yesus meminta kita untuk mengakui ketidaksempurnaan kita dan menerima keselamatan dengan rendah hati. Panggilan ini terlihat jelas dalam bacaan Injil minggu lalu dan minggu ini. Wanita Samaria menjadi misionaris belas kasihan setelah dia mengakui dosa-dosanya dan kerana itu memerlukan Juruselamat. Berdasarkan kekuatan kesaksian pertobatannya, ramai penduduk kampung halamannya percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat dunia.

Dalam Injil hari ini, Yesus berkata tentang orang buta itu, “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi kerana pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.” Oleh kerana itu, kita harus memahami pekerjaan Tuhan yang menakjubkan bahkan dalam situasi yang tidak diinginkan. Menolak melakukan hal tersebut membuat kita tidak lebih baik dari para pemimpin agama. Keengganan mereka untuk terlibat sepenuhnya dengan kepenuhan kebenaran membuat mereka tidak punya perasaan.

Ketika Yesus menemukan orang buta itu, Dia berkata, “Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa tidak melihat dapat melihat, dan supaya yang dapat melihat menjadi buta.” Kepada orang-orang Farisi yang tetap teguh pada kesombongannya, Yesus berkata, “Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa. Tetapi kerana kamu berkata, ‘Kami melihat’, maka tetaplah dosamu.” Jadi, ya, dengan mengakui kebutaan rohani kita dengan rendah hati, terang Kristus akan menerangi kita.

Dalam bacaan pertama, pemilihan Daud menjadi Raja mengajarkan kita untuk mengakui dan menerima ketidaksempurnaan manusiawi kita. Kita melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati; oleh kerana itu, hanya Tuhan yang benar-benar dapat menghakimi dengan adil. Oleh sebab itu, kita harus memohon kepada Tuhan untuk menerangi fikiran kita dan menolak apa pun yang bertentangan dengan nilai-nilai Injil hingga berani menyerahkan hidup kita kepada Tuhan.

Untuk tujuan ini, Rasul Paulus berkata, “Dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. Kerana terang hanya berbuahkan kebaikan dan kebenaran. Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebut saja apa yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi sudah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi tampak sebab semua yang tampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan, “Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.”

Saudara dan saudari, pada 19 Mac 2024, kita akan merayakan Hari Raya Santo Yusuf, suami Santa Maria. Masih ingat dua tahun yang lalu, semasa memberkati taman rohani Santo Yusuf kita, saya mengatakan, “Semoga Santo Yusuf, wakil Roh Kudus, memimpin paroki kita, menjadikannya sejarah hidup di mana masa lalu diingati, masa kini dirayakan dengan baik dan masa depan yang diharapkan”. Dalam bulan Santo Yusuf ini, marilah kita memohon kepadanya sekali lagi untuk menemani kita dalam perjalanan Prapaskah kita ini dengan berani! Silakan datang ke Perayaan Ekaristi ini.


Dengan rasa syukur di dalam hati, kita melayani Tuhan.


Fr. Thomas Madanan

In today’s Gospel, Jesus said of the blind man, “Neither he nor his parents sinned; it is so that the works of God might be made visible through him.” Thus, we must discern God’s marvellous works even in undesirable situations. Refusing to do so makes us no better than the religious leaders. Their unwillingness to engage completely with the fullness of the truth made them heartless.

When Jesus found the blind man, He said, “I came into this world for judgment, so that those who do not see might see, and those who do see might become blind.” To the Pharisees who were adamant in their pride, Jesus said, “If you were blind, you would have no sin; but now you are saying, ‘We see,’ so your sin remains. So, yes, in humble acknowledgement of our spiritual blindness, the light of Christ will enlighten us.

In the first reading, David’s eventual selection to be the King taught us to admit and accept our human imperfections. We look at the appearance, but God sees the heart; therefore, only God can truly judge justly. Consequently, we must ask the Lord to enlighten our minds to reject whatever is contrary to the Gospel values to the point of boldly surrendering our lives to our Master and Lord.

To this end, St. Paul said, “You were darkness once, but now you are light in the Lord; be like children of light, for the effects of the light are seen in complete goodness and right living and truth. Try to discover what the Lord wants of you, having nothing to do with the futile works of darkness but exposing them by contrast. The things which are done in secret are things that people are ashamed even to speak of; but anything exposed by the light will be illuminated and anything illuminated turns into light. That is why it is said: Wake up from your sleep, rise from the dead, and Christ will shine on you.

Brothers and sisters, this coming 19th Mach 2024, we shall celebrate the Solemnity of St. Joseph, husband of the Blessed Virgin Mary. Remember that two years ago, during the blessing of our spiritual garden of St. Joseph, I said, “May St Joseph, the vicar of the Holy Spirit, lead our parish, making her a living history where the past is remembered, the present well celebrated and a future to hope for”. In this month of St. Joseph, let us ask him once more to accompany us in our Lenten journey forward boldly! Please do come for the Eu-charistic Celebration.

With thanksgiving in our hearts, we will serve the Lord.

Fr. Thomas Madanan