Dalam Injil hari ini, Yesus mengungkapkan Tritunggal Mahakudus ketika Dia berkata,

“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di syurga dan di bumi. Kerana itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”

Dalam Amanat Agung ini, Tritunggal: Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus – Allah yang satu dalam tiga peribadi dinyatakan.

Konsep Tritunggal Mahakudus, dengan tiga peribadi dalam satu Allah, menandakan intipati Allah sebagai Kasih. Yesus yang bangkit menyatakan, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di syurga dan di bumi.” Memang benar, kerana kasih dan ketaatan pada kehendak Bapa, Yesus memberikan seluruh hidup-Nya untuk menebus kita. Dengan mengingat hal ini, kita dapat dengan teguh menaruh kepercayaan dan harapan kita pada kemurahan hati-Nya yang berwibawa—kebaikan-Nya identik dengan kuasa-Nya!

Dalam kasih penebusan-Nya, Dia memberi kuasa kepada para murid untuk mewartakan Khabar Gembira dan menjadikan semua bangsa murid-Nya melalui baptisan dalam nama Tritunggal. Katekismus Gereja Katolik menegaskan bahawa Allah menyatakan diri-Nya sebagai Bapa, Putera, dan Roh Kudus, dan Inkarnasi Putera Allah menyatakan Bapa yang kekal dan sehakikat Putera dengan Bapa. Tritunggal Mahakudus bersifat relasional.

Ajaran rasmi Gereja boleh menjadi sukar untuk difahami, tetapi Khabar Gembiranya ialah Yesus berjanji untuk menemani murid-murid-Nya dengan mengatakan, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.”

Menurut KGK, Roh Kudus diutus oleh Bapa dalam nama Putera dan tidak dapat dipisahkan dari mereka. Setiap Peribadi dalam Tritunggal mempunyai peranan unik dalam misi ilahi Inkarnasi Putera dan karunia Roh Kudus.” Jadi pemahaman kita tentang misteri Tritunggal Mahakudus seiring dengan semangat misionaris.

Kita menerima doktrin Tritunggal Mahakudus kerana doktrin itu berasal dari Kristus Yesus, yang telah mengutus Roh Kudus kepada kita. Seperti yang dikatakan Santo Paulus, “Semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah. Sebab, kamu menerima bukan roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, melainkan Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu, kita berseru, ‘Abba, ya Bapa!’ Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita, bahawa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, bererti kita juga ahli waris, yakni ahli waris Allah sama seperti Kristus. Ertinya, jika kita menderita bersama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.”

Saudara dan saudari, menjelang Hari Paroki kita pada minggu hadapan, kita berdoa dengan sungguh-sungguh, semoga Minggu Tritunggal Mahakudus ini akan memberikan dedikasi yang tidak berbelah bagi untuk misi penyelamatan jiwa-jiwa.

Dengan rasa syukur di dalam hati, kita melayani Tuhan.

Fr. Thomas Madanan

In today’s Gospel, Jesus revealed the Holy Trinity when He said, “All authority in heaven and on earth has been given to me. Go, therefore, make disciples of all the nations; baptise them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit, and teach them to observe all the commands I gave you.”

In this great commissioning, the Trinity: God the Father, God the Son, and God the Holy Spirit – one God in three persons is made known.

The concept of the Holy Trinity, with three persons in one God, signifies the very essence of God as Love. The risen Jesus declared, “All authority in heaven and on earth has been given to Me.” Indeed, out of love and in obedience to the Father’s will, the Lord gave His entire life to redeem us. With this in mind, we can firmly place our trust and hope in His authoritative benevolence—His goodness is synonymous with His power!

In His redemptive love, He empowered the disciples to spread the Good News and make disciples of all nations through baptism in the name of the Trinity. The Catechism of the Catholic Church asserts that God reveals Himself as Father, Son, and Holy Spirit, and the Incarnation of God’s Son reveals the eternal Father and the consubstantiality of the Son with the Father. The Holy Trinity is relational.

The official teaching of the Church can be tough to understand, but the Good News is that Jesus promised to accompany His disciples by saying, “And know that I am with you always; yes, to the end of time.” According to the CCC, the Holy Spirit is sent by the Father in the name of the Son and is inseparable from them. Each person of the Trinity has a unique role in the divine missions of the Son’s Incarnation and the gift of the Holy Spirit. So our understanding of the mystery of the Holy Trinity goes along with the missionary spirit.

We accept the doctrine of the Holy Trinity because it comes from Christ Jesus, who has sent us the Holy Spirit. As St. Paul said, “Everyone moved by the Spirit is a son of God. The Spirit you received is not the spirit of slaves bringing fear into your lives again; it is the spirit of sons, and it makes us cry out, ‘Abba, Father!’ The Spirit himself and our spirit bear united witness that we are children of God. And if we are children, we are heirs as well: heirs of God and co-heirs with Christ, sharing his sufferings so as to share his glory.”

Brothers and sisters, as our Parish Day approaches next week, we fervently pray that this Trinity Sunday will inspire unwavering dedication to the mission of saving souls.

With thanksgiving in our hearts, we will serve the Lord.

Fr. Thomas Madanan