REFLEKSI REKTOR (28HB APRIL 2024) (BM/EN)

  • BM
  • EN

Yesus yang telah bangkit daripada kematian, menyerukan penerimaan dan pertobatan yang berterusan, terutama pada masa Paskah ini. Dengan mendedahkan luka-luka kudus-Nya, Dia menghulurkan belas kasihan supaya kita dapat merendahkan diri kita di hadapan Allah; meninggalkan dosa-dosa dan menerima rahmat pengampunan dan kesembuhan. Tenang sahaja dan akui dengan jujur kerapuhan kita dan betapa kita memerlukan kasih dan belas kasihan tanpa syarat. Noktah! Percaya!

Sebaik sahaja kita sedar secara rohani, kita harus lebih melihat lagi kebaikan Tuhan; Dialah Gembala yang Baik! Dia mengatakan demikian semasa hidup-Nya di dunia. Dia rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan manusia supaya kita dapat memperoleh kepenuhan hidup, penyerahan diri-Nya sepenuhnya, dan ketaatan penuh kasih kepada Bapa-Nya, Pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatunya—mempercayai berkat Tuhan dan menaruh keyakinan kita pada kebaikan Yesus yang telah bangkit.

Pada dasarnya saya telah menjelaskan intipati Khabar Gembira dalam dua minggu terakhir ini mengenai perlunya pertobatan dan penerimaan kepunyaan yang sepatutnya kepada Gembala yang Baik. Minggu ini, minggu kelima Musim Paskah, kita melihat bagaimana tingkahlaku rohani, “keterbukaan” ini harus membuahkan hasil yang banyak. Ya, bermula dari Minggu Kerahiman Ilahi kepada Minggu Gembala Baik dan sekarang kepada Kristus Pokok Anggur Sejati; Yesus kita yang telah bangkit adalah kuasa Tuhan untuk menyelamatkan manusia, dan Dia sentiasa melakukan apa yang benar, seperti yang Dia janjikan akan Dia lakukan.

Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara tentang perlunya pemangkasan. Dia menya-takan diri-Nya sebagai pokok anggur yang benar, dan Bapa-Nya sebagai pemilik kebun anggur. Ranting-ranting yang tidak produktif dipotong, dan ranting-ranting yang berbuah dibersihkan sebagai prasyarat untuk menghasilkan lebih banyak lagi, sehingga tinggal di rumah di dalam Dia dengan berpegang pada firman-Nya. Penerimaan terhadap undang-undang semulajadi ini boleh menyakitkan, dan itu mungkin sesuatu yang tidak kita sukai, tetapi hal ini diperlukan untuk hidup selaras dengan kehendak Allah, ciri pemuridan, semuanya untuk kemuliaan Allah Bapa.

Bacaan pertama menunjukkan bagaimana “pemangkasan” ini dilakukan pada gereja awal. Di tengah penganiayaan yang sengit terhadap para pengikut Kristus, Yesus kita yang telah bangkit menampakkan diri kepada Saulus dari Tarsus dalam suatu penglihatan dan berkata, “Paulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Pengalaman ini sangat menggoncang hingga ke dasar hati dan diberkati dengan semangat pertobatan dan penerimaan yang mendalam, sebuah “pemangkasan drastik”, Saulus meningkatkan keberaniannya untuk mempertaruhkan nyawa barunya dan bergabung dengan para murid memberitakan dengan berani bahawa sesungguhnya Yesus telah bangkit daripada kematian dan masih hidup.

Dalam bacaan kedua, St. Yohanes menegaskan bahawa kasih harus lebih dari sekadar perkataan. Kita harus menunjukkannya melalui perbuatan kita dan hidup jujur untuk memastikan kita adalah anak-anak Allah. Kita dapat menemukan kedamaian di hadirat-Nya walaupun ketika hati nurani kita menuduh kita, mengetahui bahawa Dia sempurna dan memahami segalanya. Allah akan mengabulkan permintaan kita jika kita berusaha untuk mengikuti perintah-perintah-Nya melalui Roh yang telah Dia berikan kepada kita.

Saudara dan saudari dalam Tuhan yang telah bangkit, saya gembira kerana pada hari Rabu yang lalu, walaupun cuaca hujan, namun ramai yang telah menyertai doa rosari St. Yosef di Taman Rohani kita. Ada baiknya Bapa-Bapa memulai inisiatif ini pada hari Rabu pertama Paskah 2024 dengan memulai doa rosari dari rumah ke rumah di kalangan anggota kerasulan sekurang-kurangnya dua kali sebulan. Seminar Kerahiman Ilahi dan Perhimpunan Belia, antara lain, yang diadakan pada Bulan Misi BSCL ini merupakan kesempatan pembaharuan untuk menghasilkan banyak karya baik yang bermanfaat.

Dengan rasa syukur di dalam hati, kita melayani Tuhan.

Fr. Thomas Madanan

NABRE

John 15

1 “I am the true vine, and my Father is the vine grower. 2He takes away every branch in me that does not bear fruit, and every one that does he prunes so that it bears more fruit. 3You are already pruned because of the word that I spoke to you. 4Remain in me, as I remain in you. Just as a branch cannot bear fruit on its own unless it remains on the vine, so neither can you unless you remain in me. 5I am the vine, you are the branches. Whoever remains in me and I in him will bear much fruit, because without me you can do nothing. 6 Anyone who does not remain in me will be thrown out like a branch and wither; people will gather them and throw them into a fire and they will be burned. 7If you remain in me and my words remain in you, ask for whatever you want and it will be done for you. 8By this is my Father glorified, that you bear much fruit and become my disciples.

Jesus, who has risen from the dead, calls for ongoing repentance and acceptance, especially this season of Easter. Exposing His sacred wounds, He reached out in mercy so that we may humble ourselves before God; turning away from sins and accepting the grace of forgiveness and healing. Just calm down and truthfully admit our brokenness and the need for unconditional love and mercy. Period. Full-stop! Have faith!

Now, once we are spiritually sober, we are to look at the goodness of the Lord all the more; He is the Good Shepherd! He said so during His earthly life. That He would willingly lay down His life to save people so that we may have the fullness of life, his total self-giving and loving obedience to His Father, the Creator of heaven and earth, and all there is—count on God’s blessing to put our confidence in the goodness of the risen Jesus.

Now that I have essentially extracted the gist of the Good News in the past two weeks on the need for repentance and acceptance of proper belonging to the Good Shepherd. This week, the fifth Sunday of Easter, we look at how this spiritual behaviour, “openness,” should bear much fruit. Yes, from the Divine Mercy Sunday to Good Shepherd Sunday and now to Christ the True Vine; our risen Jesus is God’s power to save people, and He always does what is right, just as He promised He would do.

In the Gospel today, Jesus spoke about the necessity of pruning. He proclaims Himself as the true vine, with His Father as the vinedresser. Unproductive branches are cut away, and fruitful ones are pruned as a precondition to produce more, thus remaining at home in Him by adherence to His word. This acceptance of natural law can be painful, and that might be something we do not like, but it is needed to live in conformity with the will of God, the mark of discipleship, all for the greater glory of the Father.

The first reading shows how this “pruning” was done at work in the early church. Amidst the bitter persecution of the follower of Christ, our risen Jesus appeared to Saul of Tarsus in a vision and said, “Paul, why are you persecuting Me?” Now, shaken to the core and graced with a profound spirit of repentance and acceptance, a “drastic pruning” as it were, Saul mounted his courage to risk his new life to join the disciples to preach boldly that, indeed, Jesus has risen from the dead and is alive.

In the second reading, St. John asserted that love should be more than words. We must show it through our actions and live truthfully to ensure we are God’s children. We can find peace in His presence even when our conscience accuses us, knowing He is perfect and understands everything. God will grant our requests if we strive to follow His commandments through the Spirit He has given us.

Brothers and sisters in the risen Lord, I’m glad that despite the rain, many participated in the rosary of St. Joseph at our Spiritual Garden last Wednesday. It is good that Bapa-Bapa started this initiative on the first Wednesday of Easter 2024 to begin house-to-house rosary among the apostolic members at least twice a month. A seminar on Divine Mercy and Youth Gathering, among others, happening in this BSCL Month of Mission is an opportunity for renewal to bear many fruitful good works.

With thanksgiving in our hearts, we will serve the Lord! God bless.


Fr. Thomas Madanan