REFLEKSI REKTOR (3HB MAC 2024) (BM/EN)

  • BM
  • EN

Yesus adalah air hidup. Adakah kita haus akan Dia? Pada Minggu yang lalu, kita merenungkan transfigurasi-Nya, memanggil murid-murid-Nya untuk fokus pada pengharapan kemuliaan menanggung skandal Salib, penderitaan penebusan. Dia mengatasi godaan di padang gurun dengan berpegang kepada Firman Tuhan dan naik ke atas gunung, boleh dikatakan, mengubah padang gurun menjadi taman keselamatan. Untuk mencapai tujuan ini, pengembaraan Abram memberi kesaksian bahawa Tuhan sentiasa melakukan apa yang benar dan adil dalam kesetiaan kepada janji-janji-Nya.

Sekarang, dengan mengikuti Tuhan, kita seolah-olah berjalan menuruni gunung menuju sumur; turun ke misi menyelamatkan jiwa-jiwa, kita belajar untuk ikut menggembala bersama Tuhan semasa Dia mengulurkan tangan kepada wanita Samaria di tepi sumur dengan menawarkan air kehidupannya. Dalam pertemuan itu, pada mulanya Tuhan bersikap seolah-olah Dia memohon belas kasihan daripada wanita itu tetapi sebenarnya, Dia memanggilnya untuk bertobat.

Setelah menyedari keperluannya akan air hidup, wanita Samaria itu mendedahkan kelemahannya. Yesus berkata kepadanya, “Pergilah, panggillah suamimu, dan datanglah ke sini.” Wanita itu menjawab, “Aku tidak mempunyai suami.” Tetapi Yesus dengan lembut tetapi tegas bercakap dengan wanita itu berkenaan dengan kehidupan perkahwinannya yang berada dalam keadaan yang tidak menentu. Sesungguhnya, wanita itu telah jatuh ke dalam jurang maut, dia telah mencapai titik terendah. Tetapi setelah membuat “pengakuan”, dia berazam untuk menyembah di dalam roh dan kebenaran, misionari belas kasihan.

Akibatnya, ramai orang dari kampung wanita itu datang untuk melihat Yesus, dan Tuhan tinggal bersama mereka selama dua hari. Kemudian, apabila Yesus bercakap kepada mereka, lebih ramai lagi menjadi percaya, dan mereka berkata kepada wanita itu, “Kami percaya tetapi bukan lagi kerana apa yang kau katakan sebab kami sendiri telah mendengar Dia, dan kami tahu bahawa Dia benar-benar Juru Selamat dunia.”

Saudara dan saudari, di dalam Yesus, tidak ada titik terendah yang Dia tidak dapat dan tidak akan angkat dari mereka yang telah terjatuh. Yang diperlukan hanyalah pengakuan yang jujur terhadap situasi yang kita alami, keinginan yang tulus untuk meminta pertolongan Tuhan, dan pertobatan hati. Oleh kerana itu, saya menggalakkan anda semua untuk datang ke Sakramen Pengakuan Dosa pada 13 dan 14 Mac 2024.

Dengan rasa syukur di dalam hati, kita akan melayani Tuhan.

Fr. Thomas Madanan

Jesus is the living water. Do we thirst for Him? Last Sunday, we reflected on His transfiguration, calling His disciples to focus on the hope of glory enduring the scandal of the Cross, the redemptive suffering. He overcame temptations in the desert by adhering to the Word of God and moved up on the mountain, so to speak, turning the desert into a garden of salvation. To this end, the adventure of Abram testified that God always does what is right and just in faithfulness to His promises.

Now, following the Lord, we walk down, as it were, from the mountain to the well; down to the mission of saving souls, we learn to co-pasture with the Lord as He reached out to the Samaritan woman at the well by offering her living water. In that encounter, the Lord behaved, at first, as if He was at her mercy, but actually, He was calling her to conversion.

Having realized her need for the living water, the Samaritan woman exposed her vulnerability. Jesus told her, “Go and call your husband, and come back here.” She answered, “I have no husband.” But Jesus gently but firmly confronted the woman on her married life, which was in a mess. She had fallen into a bottomless pit; indeed, she had hit rock bottom. But having made “a confession”, so to speak, she thus aspired to worship in spirit and truth, a missionary of mercy.

As a result, the people from her villages came to see Jesus, and the Lord stayed with them for two days. Then, when Jesus spoke to them, many more came to believe, and they said to the woman, ‘Now we no longer believe because of what you told us; we have heard him ourselves, and we know that He is the savior of the world.”

Brothers and sisters, in Jesus, there is no rock bottom from which He cannot and will not lift those who have hit it. All that is needed is a truthful acknowledgment of one’s situation, a sincere desire for God’s help, and a conversion of heart. And so, I encourage all of you to come for the Sacrament of Confession on March 13th and 14th, 2024.

With thanksgiving in our hearts, we will serve the Lord.

Fr. Thomas Madanan